hey hey, berhubung udah masuk semester dua di kelas XI pasti deh banyak tugas yang sudah mulai menunggu. Nah, gue mau sedikit share tentang tugas Kimia gue yang Bab Koloid nih guys. cekidot yaaa =)
I.
Pengertian
Sistem Koloid
Sistem koloid adalah campuran antara campuran homogen dan
campuran heterogen. Diameter partikel koloid lebih besar daripada partikel
larutan sejati, tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar. Partikel
koloid mempunyai diameter lebih besar daripada 10–7 cm(100nm) dan
lebih kecil daripada 10–5(1 nm) cm atau antara 1–100 nm (1 nm = 10–9
m = 10–7 cm). Partikel koloid dapat menembus pori-pori kertas saring
tetapi tidak dapat menembus selaput semipermeabel.
II.
Pembuatan
Sistem Koloid
A. Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel
larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini
dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis,
dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.
1.
Reaksi Redoks
Reaksi
redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
CONTOH :
a. Gas H2S
dialirkan dalam larutan SO2 membentuk sol belerang
2H2S + SO2 → 2H2O + 3S
b. AuCl3
dimasukkan dalam air dan dipanaskan sera ditambah formalin encer akan terbentuk
sol logam (sol emas)
2 AuCl3 + 3 H2 O + 3HCOH → 2Au + 6HCl
+ 3HCOOH
2.
Hidrolisis
Hidrolisis
adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh : pembuatan
sol Besi(III)hidroksida, sol Al(OH)3
Sol besi (III)hidroksida dibuat dari larutan FeCl3
dengan air mendidih.
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) →
Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
Coklat
AlCl3(aq)
+ 3 H2O(l) → Al(OH)3(s) +
3 HCl(aq)
Putih
3.
Dekomposisi Rangkap
4.
Penggantian
Pelarut
Selain dengan cara-cara
kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadi dengan penggantian pelarut.
B. Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar
dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik,
peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).
1.
Cara
Mekanik
Menurut
cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid
sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan
medium dispersi.
2.
Cara
Peptiasi
Peptisasi
adalah cara pembuatan koloid dari
butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi
(pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir
koloid. Istilah peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses
pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin.
3.
Cara
Busur Bredig
Cara
busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan
koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium dispersi,
kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom
logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami
kondensasi, sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan
gabungan cara dispersi dan cara kondensasi.
4.
Homogenisasi
Dengan menggunakan mesin homogenisasi.
Contoh :
–emulsi obat di pabrik obat dilakukan dengan proses homogenisasi.
– Pembuatan susu kental manis yang bebas kasein dilakukan dengan mencampur kan
serbuk susu skim ke dalam air dengan menggunakan mesin homogenisasi.
a. Komponen Penyusun Koloid
Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium
dispersi atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus),
sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu
dengan air yang disebut di atas, fasa terdispersi adalah susu, sedangkan medium
dispersi adalah air. Perbandingan sifat antara larutan, koloid, dan suspensi
disimpulkan dalam tabel berikut ini.
Larutan
(Dispersi Molekuler)
|
Koloid
(Dispersi Koloid)
|
Suspensi
(Dispersi Kasar)
|
Homogen, tak dapat dibedakan
walaupun menggunakan mikroskop ultra
|
Secara makroskopis bersifat
homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra
|
Heterogen
|
Semua partikel berdimensi
(panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm
|
Partikel berdimensi antara 1 nm
sampai 100 nm
|
Salah satu atau semua dimensi
partikelnya lebih besar dari 100nm
|
Satu fasa
|
Dua fasa
|
Dua fasa
|
Stabil
|
Pada umumnya stabil
|
Tidak stabil
|
Tidak dapat disaring
Contoh: larutan gula, larutan
garam, spiritus, alkohol 70%, larutan cuka, air laut,
udara yang bersih, dan bensin
|
Tidak dapat disaring, kecuali
dengan penyaringan ultra
Contoh:
sabun, susu, santan, jeli, selai,
mentega, dan mayones
|
Dapat disaring
Contoh:
air sungai yang keruh, campuran
air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan campuran minyak dengan air
|
III.
Klasifikasi Sistem Dispersi Koloid
Dalam
sistem koloid, fase dispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, zat
cair, atau gas.
Berdasarkan
hubungan antara fase dispersi dengan medium dispersi, macam sistem koloid dapat
dibagi menjadi:
No.
|
Fase terdispersi
|
Fase Pendispersi
|
Nama sistem koloid
|
Contoh sistem koloid
|
1.
|
Cair
|
Gas
|
Aerosol
cair
|
Kabut,
awan
|
2.
|
Cair
|
Cair
|
Emulsi
|
Air
susu, santan
|
3.
|
Cair
|
Padat
|
Emulsi
|
Jelly,
mutiara, keju
|
4.
|
Padat
|
Gas
|
Aerosol
padat
|
Asap,
Debu di udara
|
5.
|
Padat
|
Cair
|
Sol
|
Cat,
Tinta, kanji
|
6.
|
Padat
|
Padat
|
Sol
padat
|
Kaca
berwarna, intan hitam
|
7.
|
Gas
|
Cair
|
Busa,
buih
|
Buih
sabun, krim krim kocok
|
8.
|
Gas
|
Padat
|
Busa
padat
|
Batu
apung, karet busa
|
1.
Aerosol
Aerosol adalah
sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Jika
zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat. Sedangkan
jika zat yang terdispersi berupa zat cair disebut aerosal cair.
Contoh aerosol padat: asap dan debu dalam udara
Contoh aerosol cair: kabut dan awan
2.
Sol
Sol
adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam zat
cair
Contoh sol: air sungai adalah sol dari lempung (tanah liat)
dalam air, sol sabun, sol detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
3.
Emulsi
Emulsi adalah
sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain.
Ada dua macam emulsi, yaitu:
- Emulsi minyak dalam air (M/A);
contohnya santan, susu, dan lateks.
- Emulsi air dalam minyak (A/M);
contohnya mayonnaise, minyak bumi, dan minyak ikan.
4.
Buih
Buih adalah
sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Contohnya buih
sabun.
5.
Gel
Gel adalah
koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair). Contohnya agar-agar, lem
kanji, selei, gelatin, gel, sabun, dan gel silika.
IV.
Sifat-sifat koloid
Beberapa sifat-sifat koloid yang khas, yaitu:
a. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh
partikel-partikel yang terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas
sinar terlihat.
b. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag)
yang terus-menerus dalam sistem koloid
c. Diffusi dan Filtrasi
Partikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan
dengan larutan sejati. Hal ini disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar
dibandingkan dengan partikel larutan sejati. Selain itu ukuran partikel koloid
juga menyebabkan partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas biasa,
tetapi harus dengan penyaring ultra.
Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan
diri zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikel
koloid dengan ion-ion yang diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu:
i.
Lapisan
pertama ialah
lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikel koloid netral.
ii.
Lapisan
ion dalam ialah lapisan ion-ion yang
diadsorpsi oleh koloid.
iii.
Lapisan
ion luar
d. Kesetabilan koloid
Kesetabilan kolid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel
koloid. Muatan listrik dapat dilucuti, misalnya dengan penambahan zat yang
bersifat elektrolit, akibatnya akan terjadi penggumpalan koloid atau
pengendapan koloid
e. Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan.
Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bentuan arus listrik akan
mengalir ke masing-masing elektroda yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang
bermuatan positif bergerak menuju ke elektroda positif.
f. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses
koagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada
emulsi, misalnya casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglatol.
g. Dialisis
Dialisis
adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau
membran yang diletakan di dalam air yang mengalir
h. Koloid Liofil dan koloid Liofob
Umumnya terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan
dan mediumnya cairan atau berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol
liofil atau sol liofob.
Sol liofil adalah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium
pendispersinya (senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya
tarik terhadap mediumnya sangat kuat.
Sol liofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase
terdispersinya kurang/tidak senang akan cairannya (mediumnya).
Perbedaan
antara koloid liofob dengan koloid liofil dapat disimak pada tabel dibawah ini.
No.
|
Koloid liofil
|
Koloid liofob
|
1.
|
Partikel
tidak dapat dilihat dengan microscope ultra
|
Partikelnya
dapat dilihat denan microscope ultra
|
2.
|
Tidak
menunjukan peristiwa elektroforesis
|
Menunjukan
peristiwa elektroforesis
|
3.
|
Tidak
mengalami koagulasi bila diberi sedikit elektrolit
|
Mengalami
koagulasi jika diberi elektrolit
|
4.
|
Memiliki
viskositas besar
|
Viskositas
mirip medium pendispersinya
|
5.
|
Tegangan
permukaan kecil
|
Tegangan
permukaan mirip medium pendispersinya
|
6.
|
Tidak
menjukan gerak brown
|
Menunjukan
gerak brown yang jelas
|
7.
|
Pada
penguapan atau pendinginan menghasilkan gel, yang akan membentuk sol lagi
bila diberi medium pendispersinya
|
Pada
penguapan atau pendinginan akan menghasilkan koagulasi, tidak membentuk sol
kembali bila diberi medium pendispersinya.
|
V.
Koloid
Dalam Kehidupan Sehari-hari
Sistem
koloid sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Koloid banyak kita
jumpai pada makanan, kosmetik, dan obat-obatan. Koloid pada makanan misalnya
minyak ikan, jelly, susu, santan, mayones, dan lain-lain. Sedangkan koloid pada
kosmetik adalah dapat berupa lotion atau krem. Koloid pada obat-obatan biasanya
dalam bentuk sirup
Source :
Semoga bermanfaat. Good Luck :D